Fhoto di Bengkulu

Tidak ada sedikitpun sebuah cita-cita untuk merelakan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi seperti ini kepada anak-anak kita kedepan,.
Karna menjadi sosok minoritas untuk selalu percaya pada akan adanya perubahan yang lebih baik ,dan melakukan hal-hal yang di anggap irasional pada umunya adalah penderitaan.
Tersenyum tenang adalah bagian dari keharusan, untuk tetap bertahan pada keyakinan.karna kemarahan adalah awal dari keputusasaan,
Apalah yang terjadi kemudian ketika keputusasaan itu benar-benar ada..??
Bukankah takdir kita yang akan menjadi pewaris langsung dari kehidupan yang tidak manusiawi ini kepada anak-anak kita..
Sebuah keberhasilan dari mentalitas idiot dan penuh ketidak mandirian dalam mengambil Sikap,mental yang lapuk tersapu oleh ketakutan untuk tidak bisa menikmati kebahagiaan sendiri.
Saling berlomba-lomba untuk mendapatkan kehidupan bahagia saat ini adalah absurd temporer dan,tidak seportif.karna ketika kita mendapatkannya,secara langsung kita akan merebut hak dari seseorang yang juga sedang berdarah-darah ingin mendapatkannya.
Kebahagiaan adalah hak milik mahluk yang bernafas,tidak terkecuali para pendosa.karna Siapa yang tahu,bahwa mereka-mereka yang melakukan dosa adalah mereka yang ingin bahagia.
Nanti…….
Jika masanya telah datng,masa di mana semua pemilik nafas tidak lagi takut tidak akan Bahagia.maka kebahagian itu tidaklah harus dicari karna dia pasti akan menghampiri semua para pemilik nafas.
Karna ketidak adilan bersumber pada ketakutan,ketakutan yang membuat mental dan cara pandang manusia membabibuta.
Kemampuan dan kondisi menjadi penyebab dari setiap tindakan manusia,dan berlaku bukan hanya pada para pendosa,namun itu juga bagian dari mereka-mereka yang dianggap pewaris surga.
Tuhan Maha pengasih … Maka bersabarlah manisku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar