Fhoto di Bengkulu

Di Penghujung Masa Muda


Lihatlah betapa kini semuanya sudah berubah pada bentuk diri…….
Menggeliat dan tumbuh
Berkejaran dengan waktu
Memaksa  mendapatkan sesuatu kebutuhan untuk menumbuhkan diri
Karma setelah itu
Keterbuktian atas pencarian kebutuhan itu dapat
Segalanya berangsur berubah tahap demi tahap
Tangan yang memanjang,..
Tempurung tulang kepala yang membesar,.
Kaki yang semakin meninggikan tubuh,.
Dan lapisan kulit yang membalut seluruh tubuh sperti memaksa untuk berkontraksi pada bagian lain untuk membesar.
Saling bertautan satu sama lain
Karna hokum tumbuh kembang telah memfilosofikan segalanya agar tunduk pada sang waktu yang memiliki hidup

Dan pada penghujung itu,……
Di mana masa muda menyapa kita dengan penuh sipu malu
Menhantarkan kita pada masa tua yang baru
Tidak ada yang akan tumbuh,.
Tulang rusuk yang berangsur akan membungkuk
Kaki yang menggetar ketika kita paksa mamandu tubuh
Rambut yang memutih
Serta kulit yang tidak bias bertahan lama untuk tidak mengkeriput,.
Dan gerakan tubuh kita mulai melamban
Kita juga perlahan lahan tidak terlihat menarik lagi nantinya

Namun ada hal yang membahagiakan untuk kita ………
Itu bisa terjadi di masa tua,.
Iyah,..dimasa tua kita
Dimana segala sesuatunya sudah berkhir untuk tumbuh
Dan segala sesuatunya telah menua
Namun kita mempunya dua harta pusaka hidup yang bias semakin meninggi dan membesar
Jika kita mampu menatanya,.
Ketinggiannya akan bias menggapai apa yang kita inginkan tau tentang apa yang ada di isi langit
Dan ketika kita juga mampu menjaganya dengan kearipan
Dia akan menjadi dewa-dewa kebenaran
Kedua pusaka itu adalah Hati dan Otak …..!!!!
Maka jaga dan rawatlah ia pada masa demi masa hidup kita
Karma setelah masa tua itu benar-benar kita alami ,.
Kita tidak mempunyai apa-apa lagi untuk menyapa pagi dengan berucap
“selamat pagi manisku,duduk dan manjakanlah di sisa hidupku”






Meletakan Malam Untuk Pagi

Sepertinya semalam terlupakan semua,..
Kesadaran yang tidak bisa mengimbangkan layunya tubuh untuk pasrah pada waktu
Entah apa yang berlaku,..??
Kepasrahan yang sempurna pada ruang dan waktu milikNYA
Begitu sempurna,.
Dan teramat terperdaya
Begitulah kita ketika malam memenjarakan tubuh untuk diam
Tidak ada bahasa dan rasa
Kesemuanya dengan ketidak sadaran dan kepasrahan yang menara
Maka apa yang menjadi pikir dan tindak setelah pagi menyadarkan,..??


Ada dua pagi yang menyapa setelah malam memenjara kita
Pertama ialah pagi yang menyilau dengan nyayian dan ketakutan manusia akan siang
Dan yang kedua,pagi yang merindu dengan kicauan satwa  menghangatkan pagi yang penuh dengan mendungnya suasana
Dan giliran siang yang akan memadu kedua pagi yang ada
menyibukan diri dengan kedinginan hati adalah menyempurnakan siang
Menjadi pelaku dari ruatan waktu yang tidak bisa terhindar
Mengisi dan mewarnai adalah tindak hidup
Karna percuma mendinginkan hati dengan mengosongkan tindak
Atau juga menyibukan tindak dengan memanaskan hati
Keduanya akan menjadi sebuah irama yang tidak serasi untuk usaha membentuk diri
Maka dinginkan hati dan panaskanlah tindak
Dengan sebuah warna dari rasa kemanusiaan
Agar semuanya akan menjadi syarat pengembalian dari kebaikanNYA atas kehidupan yang tidak pernah kita berhaki.



Ketersendirian Untuk BersamaNYA

Ketersendirian adalah penghapusan dosa,.
Dan itu akan berjalan menyakitkan
Namun tidak apalah
Selagi semuanya akan menjadi sebuah kebaikan bagi orang yang kita cintai
Karna melihat senyum-senyumnya saja itu sudah cukup
Dan sudah tentu tawanya adalah ketenangan untuk kita
Bagi yang tersendirikan.


Aku semakin kurus katanya
Yang begitu amat peduli memperhatikan perkembanganku dari waktu kewaktu
Dan aku di katakan tidak adil untuk diri sendiri bagi orang yg selalu menginginkan kebahagiaanku
Dan aku tidak mampu menjawabnya,....

Aku hanya merasakan sebuah kesesakan yg membiru
Merindukan kebenaran dari tangan Tuhan untuk menjawabnya
Terkadang aku ingin merayuNYA
Memberikan jawaban atas segala apa yang telah kuperbuat
Entah berapa kali keinginan itu telah terbulatkan di hati
Karna tidak jarang
Ketika malam,di saat semua tidak mengendalikan tubuhnya dalam lelap tidur
Aku mencoba mencarinya,.
Dengan berbagai cara,..
Namun DIA selalu saja menepati janjiNYA
Dengan sama sekali tidak menampakan sedikitpun dari wujudNYA
Dan aku semakin membiru,..

Jedah Yang Menggelisahkan


Serasa ingin bertemu dengan Tuhan
Bercerita tentang kegagalan untuk menjadi manusia terbaik disisiNya.
Lalu menanyakan apalagi yang harus diperbuat

Sambil sesekali mengucapkan trimkasih telah dipercaya untuk hidup bersama raga yang tak sempurna ini

Kesepian yang hina adalah
Ketika kita berjauh dan terjauh dari sapaNya
Dan itu akan mengakibatkan kesesakan hati dan ketersinggungan jiwa

Lalu aku  ingin mempertanyakan satu hal padaNya...

"Sudahkah hamba meletakan segalanya atas dasar cinta dan kasih pada semua "

Dan harapanku  disaat itu
Ketika aku duduk  dihadapanNya adalah
Dia akan memanja yang memaksaku tersipu malu
Lalu jemariNya  dengan sengaja menjamah kakiku yang ringkih

“ AKU bersamanya disaat kau tersepikan oleh dunia dan manusia lain, dan lakukanlah yang terbaik agar kita selalu menjadi dekat, aku berjanji akan membagikan wewangian nafasku dalam dukamu dan aku akan memberikan bara api dalam sukamu, maka tetaplah engkau bersamaku”
Begitu ucapNya yang kuharap