Fhoto di Bengkulu

Mengenalkan Zenzi



Firman suka sekali memanggil Zenzi dengan sebutan zi, berbeda denganku, aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan zen. Tapi jika aku terlebih dahulu memanggil zen lalu disusul firman zi,.maka perpaduan dua panggilan ini menjadi pelengkap dari  nama Zenzi.
Aku mengenal Zenzi atas usaha Cadik, dan aku sendiri berkeyakinan bahwa ada niatan dibalik usaha memperkenalkan itu. Memang tidak lain, cadik menginginkan aku untuk berperan aktif dalam kerja kolektif bersama Zenzi di Bengkulu.
Setelah beberapa lama aku dan Zenzi terikat secara emosional dan struktural, Zenzi memperkenalkan aku dengan keluarganya. Beberapa waktu belakangan ini baru  aku sadar kenapa zenzi sangat ingin sekali mengenalkan aku dengan keluarganya. Zenzi pernah memiliki saudara  kandung, namun saat kakanya masih duduk di bangku sekolah menengah atas, kaka Zenzi meninggal dunia. Menurut cerita Zenzi setelah mengenalkan aku dan keluarganya, kaka Zenzi cukup mirip denganku, dan hampir bernasib sama pula, salah satu kakinya sakit akibat kecelakaan.
Sebelum meninggal, kaka Zenzi selalu menggunakan tongkat untuk berjalan. keluraga Zenzi sepertinya menyayangiku, mereka menganggap aku adalah seperti kaka Zenzi yang sudah meninggal. Pernah pertama kali perkenalan itu, adik Zenzi yang perempuan sempat sedih ketika melihat kehadiranku. Zenzi mengatakan, bahwa adiknya sangat teringat kakanya ketika melihat kehadiranku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar