Fhoto di Bengkulu

Kabar pagi dari bengkulu

ADA KABAR PAGI YANG MEMBURUK,...........
Ketika masa hidup begitu saja terlewati di belakang masa
Terlewati tanpa memberi kesempatan untuk mengubahnya secara bentuk dan waktu
Beberapa perlakuan salah hanya menjadi saksi hidup yang begitu amat ngeri
Tidak ada usaha nyata yang bisa merubahnya,.
Karna bentuk dan waktu masa lalu menjadi sebuah barang yang sudah terkunci rapat-rapat dalam kotak hidup
Namun perasaan hampir menyandu hati dan otak
Perasaan yang menginginkan kembalinya masa lalu
Dengan sebuah harapan akan memperbaiki hal pikir dan tindak
Tapi itu tidaklah lazim dalam sebuah tindak sportif proses hidup
Karna bila bisa berlaku,
Maka tidak ada keistimewaan dalam hidup
Masa lalu yang mencandu kita untuk memperbaiki adalah fase dan nilai istimewa dari hidup.

DAN ADA KABAR PAGI YANG MENCERIA........
Tersadar ketika masa sudah menjadi tua
Masa kanak menjadi kegelisahan dan harapan
Tidak ada bentuk pasti pada masa kanak,.
Karna kepastian atas pilihan hidup hanya tersadar pada masa tua kini
Bersyukur jiwa masih setia pada tubuh
Dan bersyukur tubuh yang ringkih selalu dalam dingin untuk membakti pada jiwa
Akan menjadi sebuah istimewa yang sejati pada masa lalu untuk kini
Ketika sebuah sadar,.
Bahwa hidup akan lebih menemukan makna,ketika pikir dan tindak kita untuk selalu berada di tengah yang lain
Kemanjaan diri akan menjadi terasing dan terbunuh
Karna senyum manusia-manusia yang kita anggap sama menjadi pengobat diri
Dan keyakinan akan sebuah kebahagiaan subjektif menjadi tidak istimewa
Cukup,....dan cukuplah bagi kita.....!!!!
Pencarian diri untuk diri itu ternyata akan meminoritaskan dari kesetaraan sosial kita
Biasakanlah untuk berpikir dan bertindak untuk yang lain
Karna sumber segala ketentraman ada di sana..!!
Ada di sebuah bukit kemanusiaan,.siapa yang akan berani untuk memilih mendakinya.
Maka penemuan-penemuan hidup sejati akan di temuinya.
Pertama dalam perjalanannya,kita akan menemukan cara pandang,.
Lalu ikatlah dan jaga cara pandang yang kita temui itu
Jangan berbalik arah pada sebuah makna individualisme.
Karna setelah itu tubuh akan termasuki gerakan yang menekan dari sebuah kesedihan yang di alami oleh manusia-manusia yang terdinginkan
Dan tidak kalah kemudian,hati dan jiwa  akan memandu tubuh untuk tidak manja
Kita kan menjadi minoritas setelah itu
Dan keterasingan akan menjadi nyanyian sunyi hari-hari kita
Namun tidak usah kuatir,...!!!
Karna kebahagiaan dan kesedihan itu akan menjadi sebuah tangisan diri dari sebuah penyesalan,
Penyesalan atas semua yang kita perbuat di masa lalu.
Dan kini,....
Saatnya kita akan bersua di sebuah ketinggian bukit,.
Dan hidup telah menamai ketinggian bukit itu dengan ,PUNCAK KEMANUSIAAN.


Di Walhi Bkl 06/02/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar