Fhoto di Bengkulu

kolom sastra

Masa muda

Baru saja rasanya hal-hal yang diketahui oleh kesadaran muncul
Namun usia slalu turut campur
Matahari menjadi mesin penghitung waktu
Hari-hari berjalan cepat
Hingga kesadaran sering selalu menemukan jurang harapan
Jurang yang memberikan pilihan hidup
Pilihan yang tidak mungkin untuk kembali kearah yang sama
Jika manusia percaya bahwa kemajuan adalah seperti orang mendaki gunung
Pendakian yang mensyaratkan keinginan dan capaian
Keinginan dan capaian yang di balut oleh semngat dan kepercayaan diri
Kepercayaan atas diri untuk mampu melampaui ketinggian......
Jika telah sampai diatas sana.
Maka tuliskanlah kata-kata yang akan menjadi energi semngat bagi manusia-manusia di bawah
Karna manusia di bawah tidak mengerti sebuah kebesaran
Kebesaran yang seharus nya sama-sama di miliki
Kebesaran yang akan meruntuh dinding-dinding ketamakan
Menjadi batu untuk memukul dan lemparan aturan yang menselaraskan kembali alam dan manusia.

Dwi 1/6/09 diwalhi bengkulu









Masa menjadi diri

Mencobalah berpaling dari apa yang ada
Sebab tidak semua yang ada di dunia menjadi pasti
Kita adalah anak manusia
Yang ketika kita terlahir,tumbuh dan kembang pada saatnya tiba masa kematianlah menjadi yang baru
Kematian adalah masa menyaksikan
Menyaksikan semua yang telah berlalu
Kita punya waktu,bagi yang masih hidup
Kita tersadar kita semua mempunyai masa hidup dan mati yang sama.
Tidak ada yang membeda dari segi di mana kita bertumpu dan segi mencari

Jika mencari sebuah kebenaran,maka mendakilah gunung
Energi kepastian akan di yakini tumbuh dalam diri ketika kita memang menginginkannya
Tidak banyak prasyarat
Karna semua yang masih hidup memiliki hak yang sama
Jika waktu hujan adalah siang,maka malam menjadi sebuah panorama yang tidak mau terkalahkan oleh siang
Namun manusia memiliki rasa malu yang besar untuk menyaksikannya
Kita malu bahwa keindahan yang kita miliki tidaklah sebanding apa yang dimili malam ketika malam setelah hujan telah datang.
Tidaklah mengherankan jika banyak manusia yang jahat
Kebnyakan dari mereka masih malu untuk mengatakan sebuah keindahan yang di miliki malam setelah hujan

Dwi/mei/02/bengkulu




Menjadi biasa

Tidak seperti biasanya.
Ada yng merambat pergi untuk menghilang
Beberapa hari yang tidak tidak mampu termaknai.
Menjadi balutan sepi untuk percaya diri menjadi manusia seutuhnya.
Suara gegap gempita di luar terasa asing,
Aku tidak menemukan sebuah warna keiklasan di dalamnya
Suara yg palsu..,
Menenggelamkan diri dalam sesuatu yg tidak menjadi kewajiban adalah sia-sia
Kesia-siaan yg akan memakan tubuh dan jiwa kita dari waktu kewaktu

Cobalah sedikit waktu kita arahkan pandangan kita keatas..
Lihatlah betapa bintang rela terlihat kecil.
Tidakah kita tau berapah besarkah bintang.??
Menjadi diam untuk tidak mengatakan kebenaran adalah bintang yg akan jatuh
Masa yg cepat untuk sebuah perjalanan membayar dosa hidup



Dwi/15/05/bengkulu









Bahasa manusia

Akan menjadi kidung yg indah ketika manusia berkata atas sebuah kebenaran..
Menjadi pemandangan yg ironis ketika kita melihat tubuh-tubuhnya
Tubuh yg selalu mawas diri akan jiwa
Jiwa yg telah membisikan bahasa kebenaran
Walau itu menjadi pajar pagi di malam hari
Tubuh akan terasa lunglai menahan keyakinan jiwa
Dan jiwa akan menjadi bunda yg terampil untuk melindungi tubuh.
Jika kau memiliki jiwa dan tubuh..
Maka katakan sesuatu tentang ini kepadanya
Sesuatu yg akan membawa jiwa dan tubuh kita untuk duduk bersama
Melihat para pejalan kaki yg tak tentu arah
Yg suatu saat kita pun akan mengatakan pd tubuh dan jiwa kita untuk memandu para pejalan kaki itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar