Fhoto di Bengkulu

Meletakan Malam Untuk Pagi

Sepertinya semalam terlupakan semua,..
Kesadaran yang tidak bisa mengimbangkan layunya tubuh untuk pasrah pada waktu
Entah apa yang berlaku,..??
Kepasrahan yang sempurna pada ruang dan waktu milikNYA
Begitu sempurna,.
Dan teramat terperdaya
Begitulah kita ketika malam memenjarakan tubuh untuk diam
Tidak ada bahasa dan rasa
Kesemuanya dengan ketidak sadaran dan kepasrahan yang menara
Maka apa yang menjadi pikir dan tindak setelah pagi menyadarkan,..??


Ada dua pagi yang menyapa setelah malam memenjara kita
Pertama ialah pagi yang menyilau dengan nyayian dan ketakutan manusia akan siang
Dan yang kedua,pagi yang merindu dengan kicauan satwa  menghangatkan pagi yang penuh dengan mendungnya suasana
Dan giliran siang yang akan memadu kedua pagi yang ada
menyibukan diri dengan kedinginan hati adalah menyempurnakan siang
Menjadi pelaku dari ruatan waktu yang tidak bisa terhindar
Mengisi dan mewarnai adalah tindak hidup
Karna percuma mendinginkan hati dengan mengosongkan tindak
Atau juga menyibukan tindak dengan memanaskan hati
Keduanya akan menjadi sebuah irama yang tidak serasi untuk usaha membentuk diri
Maka dinginkan hati dan panaskanlah tindak
Dengan sebuah warna dari rasa kemanusiaan
Agar semuanya akan menjadi syarat pengembalian dari kebaikanNYA atas kehidupan yang tidak pernah kita berhaki.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar