Fhoto di Bengkulu

UNTUK JIWA YANG LABIL

Tanpa kau tulis sesuatu apapun aku bisa merasakannya,
Begitu sangat membekas
Kemarin,ketika aku coba luangkan sebuah ruang dan waktu
Merelakan kemanjaan atas dasar kemanusiaan
Mendengar lalu mempercayainya
Dan aku coba juga memberikan warna-warni yg dia suka
Namun sperti firasat semula
Itu tidak akan baik dan abadi
Namun benar memang,aku melakukannya atas dasar kemanusiaan
Memberikan waktu padanya untuk kembali pada yg pertama
Dan warna yang aku berikan adalah warna yang sama sekali tidak kupunyai

Ada satu kekwatiran saat itu,.
Ketika dia jatuh pada pemberi warna lain
Dan kekuatiranku adalah
Dia akan mati terbunuh tanpa di berikan ruang dan waktu untuk kembali pada yang pertama

Maka dengan sangat sadar aku melakukannya
Dan dengan sangat sadar pula
Aku percaya ini bagian warna yang sangat tdak di sukai Tuhan
Dengan begitu
Keyakinan bahwa akan ada perubahan nasib baik pada orang pertama terjadi
Dan itu akan menjadi ruang baru bagi dia untuk kembali
Nasib baik orang pertama itu dating atas pemberian imbalan Tuhan
Dari perbuatanku yang tidak di sukaiNYA

Ada sebuah hukum pasti yang sampai saat ini masih aku percaya
Bahwa siapa yang berbuat dialah yang bertanggungjawab
Kesadaran inilah telah duduk dalam keinginanku menanamkan jiwa kemanusiaan pada jiwa yang labil
Walau harga yang harus ku bayar adalah sangat mahal
Harga yang tidak dapt ternilai dari sebuah angka-angka yg di miliki keduniaan
Harga yang membalikan nasib satu kenasib yang lain
Harga yang memindahkan keberuntungan seseorang keorang lain
Dan nasib baikku sejak awal sampai kini telah kupercayai,akan berpindah pada orang yang pertama
Namun itu akan terlihat indah walau dirasa tdk menyenangkan
Karna itulah warna yang sebernya aku persembahkan padanya dan pada orang pertama
Warna yang tidak pernah aku terima dari siapapun
Karna bagiku,.hidup adalah penghapusan dosa
Dan surga juga neraka itu adalah kisah kemarin ………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar