Fhoto di Bengkulu

Bumi dan Manusia Jawa


“Bagi perjuangan berkeadilan adalah penting untuk mengetahui sampai di mana gerak sejarah masyarakat telah berjalan.kita selalu hidup dalam tiga dimensi,masa lalu,hari ini dan masa yg akan depan.semua saling berdialektika,membentuk renda-renda sejarah dan tatanan masyarakat yang lebih manusiawi.seperti halnya penindasan yang menemukan jalannya,pembebesan manusia dari penindasan akan sampai pada kemenangannya.siapa yang tidak optimis akan masa depan manusia yang lebih manusiawi,akan malu tersipu-sipu,kelak.tulisan di bawah ini,aku tulis untuk mencoba menjawab gerak masyarkat  Indonesia.dan tentuya,bersama bergerakmemimpin gerak sejarah masyarakat tanpa kelas.”


Corak produksi dalam setiap peradaban dalam setiap sejarah manusia tidak bisa di lepaskan dari dialektika dan alam itu sendiri. Renda-renda dialektika tersebut yang akhirnya membentuk sejarah umat manusia.memunculkan kelas penghisap dan kelas yang di hisap, dan akhirnya menuju manusia tanpa kelas.tanpa penindasan,terciptanya sebuah tatanan surge di bumi manusia.sehingga segala sesuatu yang ada sampai detik ini tidak bisa tercerabut dari konteks historisnya..karna sejarah adalah hokum yang akan mengikuti kehidupan manusia,di manapun dia berada.
Guna memenuhi prinsip dasar dari cara berpikir matrialisme historis dan matrialisme dialektika aku coba menuliskan tentang perkembangan masyarkata Indonesia,dengan mengetahui perkembanan peradaban di Negara kita,di harapkan bisa memahami karakter,perkembangan corak produksi,system politik,social budaya yang menyelimuti.
Kalau kemudian catatanku ini berbau jawa sentries,itu karna beberapa sebab diantaranya,pertama literature yang bisa di kumpulkan banyak bicara tentang pulau jawa.kedua,dari jawa inilah manusia purba-jaman prasejarah dan prasasti pertama kali jaman di ketemukan.ketiga,ini berarti di jawa pertama kali corak produksi masyarkat berkembang.
Aku akan terlebih dahulu menuliskan tentang proses dialektika alam,terbentuknya bumi,berkembangnya tumbuhan dan hewan,iklim,suhu,dan proses-proses alam lain.manusia sendiri jelas muncul akibat proses dialektika tersebut.sehingga akan di bahas kemudian.
Pertama sekilas aku coba menuliskan terbentuknya bumi yang menjadi pijakan manusia.menurutku ini penting agar bisa memahami karakter dari alam-suhu,curah hujan,karakter tanah,karna ini akan mempengaruhi kehidupan manusia,terutama pada awal-awal manusia yang masih tergantung kepada kemampuan alam karna kemampuan teknologi yang di miliki manusia masih sangat lemah.tidak bisa tidak,alam pada masa-masa ini memiliki peran dominan dalam kehidupan manusia-perkembangan corak produksinya,system politik,agama, dan gejala-gejala social lain.
Awalnya,bumi manusia berproses dalam hukumnya,setelah alam semesta mengalami ledakan besar,bumi mulai membentuk sejarahnya,.kira-kira 250 juta tahun yang lalu,kerak bumi masih berupa daratan, yang di sebut pangea,masih muda usianya.diatasnya,tumbuh beberapa hamparan hutan berdaun jarum,seperti rambut diatas kepala dan bumi masih dalam suhu yang tinggi/baru terbentuk sehingga pohon yang tumbuh daunya ukurannya kecil-kecil/seperti daun,membentang dari utara keselatan,dari timur ke barat sementara hiu dan amfibi melimpah di laut,sedangkan reptile petama mengalami evolusi.selanjutnya,dialektika alam terus terjadi mencari kesempurnaannya.pangea ini terbelah dua,belahan pertama di sebut laurasia yang terbentang dari dari Amerika utara,eropa,sebagian  asia tengah dan asia timur.sedangkan belahan yang kedua di sebut,Gowndwana yang membentang dari Amerika selatan,Afrika,India,Australia dan sebagian lain Asia lainnya,dari bagian inilah kepulauan Indonesia terbnetuk.
Pulau jawa sendiri terbentuk 5-26 juta tahun yang lalu,pada kala Miosen,jawa masih berbentuk kepulauan vulkanik yang kemudian bergabung menjadi satu,sungguh dasyat,pulau ini terbentuk berbarengan revolusi tingkat tinggi mamalia,letusan gunung berapi sering memusnahkan tumbuhan dan hewan di pelosok pulau.jawa sendiri masuk dalam kepulauan Indo-Malaysia,baik iklim dan karakter tanahnya bervariasi,tapi sebagian besar subur.jawa memiliki iklim relative hangat dan basah,hujan yang sedikit turun mengurangi laju penghanyutan tanah,sehingga selalu terjaga kesuburannya.
Factor lain yang penting untuk di bahas ialah tanah,karna tanah adalah tempat di manana manusia menyandarkan hidup.tanah di jawa berbeda dengan tanah yang berdekatan dengan daerah katulistiwa yang selalu basah dan berhumus dangkal.memang,tanah di dekat katulistiwa seperti Sulawesi,Sumatra dan Kalimantan kandungan besi dan alumuniumnya banyak,tapi miskin akan unsure hara dan zat organik,sehingga kurang subur.sedangkan tanah dijawa,karna banyak gunung berapi menjadi subur,larva dan abu gunung berapi sangat membantu dalam menyuburkan tanah.keadaaan seperti ini,dengan tanah yang lebih subur di banding kawasan yang lain,telah mempengaruhi perkembangan populasi manusianya,sehingga sampai saat ini penduduk di jawa paling padat di banding dengan pulau-pulau lainnya.
Ada 4 struktur tanah di pulau jawa
Pertama,dataran Alluvial.dataran ini membentang dari daerah yang saat ini di beri nama Serang-Jakrta-Cerebon-Brebes-Pekalongan-Semarang-Rembang-Solo-aliran Brantas-atau yang saat ini di beri nama Jlur Pantura.dataran ini terbentuk dari sedimen yang di sebabkan oleh beberapa sungai yang bermata air dari dalam gunung berapi.dtaran pantainya landai sehingga denga mudah kapal-kapal berlabuh.maka tidak mengherankan kalau daerah ini kemudian menjadi daerah-daerah pelabuhan dari masa awal sejarah sampai saat ini.
Kedua,dataran kaki bukit utara,dataran ini membujur dari ujung kulon-banten-Cipamingkis-Teluk losari-Pemali-Teluk cacan-Layangan-teluk kalibodri-kaki bukit  kendeng- dataran dan kaki bukit krast blora-drajat-teras dan bukit krast Madura.di bagian timur banyak di temukan batu kapur padat dan batu lempung,sementara di di sebelah barat terdapat timbunan batu gunugn berapi yang masih muda.
Ketiga,pegunungan berapi tengah,yang membentang dari gunung berapi karang-gunung berapi cangkrang-gunugn berapi Hlimun,gunung berapi bandung utara-gunung berapi selatan-gunung berapi pembarisan-gunung berapi slamet-rajajembangan-dieng-merapi-lawu-Liman-Arjuno-Tengger-Iyang-Ijen Bali-Muria.daerah ini merupakan deretan gunung berapi lebih dari 100 buah,dan 20 diantaranya masih aktif.letusan yang beruntun menyebabkan terjadinya timbunan lava dan bahan-bahan lain yang sangat subur.lembah-lembah di sekitar pegunungan ini  yang kemudian menjadi pusat-pusat kerajaan pedalaman,seperti Mataram,Mojopahit,Singosari dan lain-lain.
Keempat,torehan dataran tinggi dan dataran rendah selatan.datran ini membentang dari Jampang-Pangandaran-dataran rendah Cintaduy-serayu-Progo-dataran karst sewu lengkong—perbukitan betiri-dataran dan teras Negara-teras karst Blambangan-Nusa dua-Nusa penida.tanah yang terdapat di daerah ini merupakan tanah vulkanik  muda dan sedimen laut berkapur.pantainya berkarang,bertebing tinggi dan lautnya sangat berbahaya.
Diantara 4 struktur tanah tersebut,daerah yang berkembang pertama kali memang daerah pegunungan berapi tengah,seperti ingin bersentuhan dengan langit,gunung berapi menghiasi pulau Jawa dan Bali yang membentang dari timur ke barat.jalur gunung berapi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian pegunungan yang membentang dari Sumatra,sampai Lombok.ketika gunung-gunugn berapi itu meletus,maka lahan-lahan baru terbentuk melalui aliran larva dan endapan abu.inilah yang menyebabkan tanah-tanah di pulau jawa dan bali subur dan kemudian berkembang menjadi daerah agraris.kalau jawa timur,jawa tengah,Bali lebih subur dari jawa barat,juga bukan karna tanpa sebab.gunung berapi di tiga propinsi pertama menghasilkan lava basah yang kandungan humusnya tinggi sehingga subur,sementara kandungan gunung berapi di jawa barat menghasilkan lava adesit yang kaya silica yang kurang subur.inilah yang menjadi pertimbangan pemerintah belanda banyak membangun perkebunan tebu lebih banyak di jawa timur.
Sementara itu,tanaman pertanian yang banyak kita temui pada masa-masa awal perkembangan masyarakat di jawa adalah padi.tidaklah mengherankan kemudian kalau sejak awal perkembangan di Asia tenggara,jawa merupakan pengekspor beras terbesar. pulau ini tidak pernah di kenal dengan perladangan berpindah-pindah seperti kawasan lain,missal Sumatra dan Maluku.dari tiga system pertanian yang di temukan di Asia tenggara pada abad ke 16,yaitu,pertanian berpindah pada lereng rendah,menyebarkan benih di lading yang tergenang,dan menanam kembali benih di sawah,cara pertanian di jawa adalah yang ketiga.
Daerah pertanian yang subur terdapat terdapat di daerah pantai utara,Mataram,Majapahit,dataran tinggi Malang.walupun terjadi terjadi pasang surut produksi padi baik karna bencana alam,gunung berapi yang meletus,maupun peperangan-peperangan yang terjadi diantara raja-raja di pulau jawa,namun,domonasi jawa sebagai pengekspor beras tidak tergantikan.malah setelah peperangan yang terjadi di jawa  mulai mereda 1755(paska perjanjian giyanti),produksi padi mulai  menunjukan peningkatan.Raffles dalam bukunya yang popular History Of Jawa memberikan lukisan sebagai berikut. “sedikit negeri yang rakyatnya bisa makan sebaik di Jawa,jarang orang pribumi yang tidak dapt memperoleh satu kati beras yang di butuhkan sehari.nasi yang di makan dengan ikan,sayur-sayuran,garam dan bumbu-bumbu lain.kelaparan tidak ada karna hasil panen tidak memandai dampak buruknya jarang di rasakan oleh masyarakat”.
Lahan-lahan pertanian ini,mengalami terus perluasan.ini,disamping di tujukan dengan di bukanya daerah-daerah persawahan baru,seperti daerah Jambu (antara Kedu dan Semarang) di daerah grobogan dan di sekitar pacitan,juga di tunjukan oleh semakin menyempitnya areal hutan di Jawa.mau tidak mau kondisi itu memaksa pemerintah Belanda,ketika itu Daendels sebagai Gubernur Jendral mengeluarkan undang-undang Plakaatboek tahun 1808,yang isinya perlindungan terhadap hutan dan rimba.
Meningkatnya produksi pertanian juga bisa di lihat dari populasi pertumbuhan penduduk yang terjadi di pulau jawa.dari tahun 1600-1800 kenaikan jumlah penduduk dapat di katakana mengalami stagnan.peperangan terus menerus mengakibatkan lahan-lahan  pertanian juga tidak tergarap dengan baik,ini di akibatkan banyak penduduk yang mati atau harus mengungsi ketempat lain.peperangan juga menyebabkan banyak lahan-lahan yang rusak.dalam serangan Sultan Agung ke sSurabaya misalnya,dari tahun 1620- 1625 terhadap daerah-daerah pesisir di jawa timur dan Madura,telah menyebabkan kehancuran tanaman padi di daerah tersebut.
Setelah masa-masa stabil paska perjanjian gianti 1755,pertambahan penduduk mengalami kenaikan.kondisi pertanian yang maju tersebut juga berdampak langsung pada kondisi kesehatan manusia Jawa.berdasarkan penggalian para ahli arkeologi,menunjukan bahwa orang-orang di jawa dan Asia tenggara pada umumnya ketika itu postur tubuhnya antara 1,5- 1,55m  untuk perempuan dan 1,65-1,75m laki-laki,tidak berbeda jauh dengan postur orang-orang Eropa pada masa yang sama.
Keberhasilan pertanian ini juga tidak lepas dari system pengairan yang memadai.terdapat dua aliran sungai besar yang terdapat di jawa,yaitu sungai Brantas dan Bengawan Solo. Iar bengawan solo bersal dari lereng gunung lawu dan gunung merapi di jawa tengah,yang mengalir kesuatu delta yang berlumpur berbentuk  Jari tangan di sebelah utara Surabaya.sedangkan sungai brantas mata airnya berasal dari lereng selatan gunung kawi-kelud-butak,gunung wilis dan lereng utara gunung Liman-limas,gunung welirang  dan gunugn anjasmoro.dalam perkembangan selanjutnya,sebelum sampai pada laut jawa,sungan brantas terbelah menjadi dua,sungai Mas dan sungai Porong.berhektar-hektar sawah mendapat air dari aliran-aliran sungai inilah.selain mengandalkan dari dua sungai besar ini,sejak awal-awal kerajaan.pembangunan kanal-kanal air baik untuk saluran irigasi maupun untuk kebutuhan air minum seperti yang terjadi pada kerajaan Trumanegara dengan di bangunnya kanal air sepanjang 10km-berdasarkan prasasti Tugu.
Dalam hal sumber mineral,jawa merupakan pulau yang miskin.sumber mineral maupun bahan tambang lainnya tidak banyak di temukan di jawa dan bali.sumur-sumur minyak hanya di ketemukan di pantai dekat Cepu,Surabaya dan Indramayu. Serta di lepas pantai utara dan Madura. Jawa juga hanya memiliki sedikit sumber tambang logam yaitu tambang emas di CIkotok dan gunung Pongkor.serta tambang biji besi di cilacap.juga terdapt tambang batu kapur untuk semen dan dan gamping,marmer,lempung untuk batu bata dan genteng.minimnya sumber mineral termasuk emas ini di tunjukan oleh adanya kenyataan bahwa pulau jawa adalah pengimpor emas terbesar pada tahun 1670,sebuah daerah padat penduduk yang tidak mempunyai tambang emas ketika itu.begitu juga dengan biji besi,sejak dulu sedikit di ketemukan di kepulauan jawa.para empu pada jaman Majapahit segai bahan untuk membuat keris harus mengimpor biji besi dari Borneo dan Sulawesi,pada abad ke 17 “besi lawu “masih merupakan ekspor utama Makasar ke Jawa bagian timur.sumatra sumber tembaga terbesar di jawa hanya terdapat di Priangan Jawa Barat.

Setelah membahas dialektika alam,aku akan membahas perkembangan manusia dan corak produksinya sebagai hasil dialektika antara alam-manusia dan sesama manusia itu sendiri dalam catatan berikutnya.